Sunday 20 November 2016

Bunda Sholihah Belajar cara belajar


Mendpatkan materi learn how to learn semakin mengerucutkan strategi belajar dan memudahkan menularkan semangat belajar kepada orang lain. Membaca chat teman-teman yang sedikit perlu ikat kepala untuk memahami materi ini sedikit banyak mempengaruhi persepsi saya pribadi. Benarlah bahwa atmosfer lingkungan memberi pengaruh besar bagi perasaan, pemikiran dan sikap yang mungkin kita pilih. Atmosfer lingkungan yang positif dapat membangkitkan semangat kita untuk turut berkiprah dalam kebaikan, sebaliknya suasana lingkungan pun dapat membuat kita ragu, berfikir ulang, menimbang-nimbang bahkan dapat terseret pada kondisi negatif. Lihat saja bursa efek, kondisi politik dan isu-isu sensitif di suatu negara cukup mempengaruhi nilai saham bukan? Padahal sejatinya roda penggerak ekonomi kita adalah sektor riil bukan? (hehehe, jauh amat ke bursa saham). Maka bundas, peradaban yang kita bangun dari rumah membutuhkan suasana yang kondusif, lingkungan yang positif, perlindungan penguasa akan hak-hak keluarga, penjagaan oleh negara akan fitrah manusia seorang ibu, seorang anak, bahkan suami, serta membutuhkan regulasi yang memacu peradaban rumah kita menjadi insan terbaik dunia dan akhirat.

Back to belajar cara belajar, kesempatan saya untuk memahami tugas ini berkejaran dengan kewajiban rumah tangga serta checklist ibu sholihah yang saya upayakan untuk konsisten di dalam nya (jazakallah untuk suami tercinta yang turut membantu perbaikan diri ^^), entah seperti tertular bunda lain, mendadak beberapa kegiatan muncul di agenda yang menghambat proses mencerna tugas (halah, alesan yaaa). Alhamdulillah Allah berikan kesempatan sore ini saat kakak atta mengajak dede hana jalan-jalan, maka saya dapat mengetik dengan lapang. Ketika diminta membuat design pembelajaran, maka keingintahuan mulai muncul dengan arahan kata tanya, apakah itu desain pembelajaran, bagaimanakah membuatnya, dimana saya bisa menemukan yang cocok untuk saya dan keluarga nantinya, mengapa saya perlu desain pembelajaran. Sungguh membantu, ketika saya diminta suami untuk membuat kurikulum pendidikan anak usia dini, maka desain pembelajaran ini bagai petunjuk pertama yang menghantarkan pada pintu berikutnya.

Saat ini saya akan membuat desain pembelajaran untuk diri saya sendiri, ya, pilot project a.k.a kelinci percobaannya adalah saya. Ketika layak pada sesi pertama, insyaAllah saya akan percaya diri membuat desain pembelajaran untuk keempat putra-putri dirumah (waaaa.... lancarkan niatan hamba ya Rabb). Selain itu, hasil mengupas tema desain pembelajaran ini, ternyata sebelum membuatnya diperlukan data-data awal yang insyaAllah telah terkupas sedikit di tulisan-tulisan minggu lalu. Hehehe, jika membuat desain untuk anak-anak kudu mencari data baru deh. Dalam pola ADDIE, tahapan pertama sebelum menyusun desain pembelajaran adalah melakukan analisis, yakni mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh pembelajar, which is terjawab dalam tulisan universitas kehidupan, ya saya akan mempelajari ilmu pendidikan anak dan pengelolaan rumah tangga. Kemudian mengidentifikasi masalah yang terkupas ketika merunut kebutuhan-kebutuhan apa yang diperlukan dalam membersamai anak-anak, keahlian apa yang saya perlukan sebagai istri, serta alat apa yang dapat memuluskan saya menjalani peran sebagai agent of change di masyarakat. Tahap ketiga melakukan analisis tugas, yang insyaAllah terjabar dalam checklist ibu sholihah. Dengan model analisis awal seperti ini nantinya saya bertekad akan membuat analisis tersendiri untuk anak-anak sebelum membuat desain pembelajaran mereka.

Setelah menyelesaikan tahap analisis (dalam kondisi ini, saya memolesnya dari catatan terdahulu ), maka masuklah tahap pembuatan desain pembelajaran, yakni membuat pola, sketsa, outline, atau rencana pendahuluan dalam proses belajar kita nantinya. Dalam menyusun desain pembelajaran maka saya perlu merumuskan tujuan pembelajaran, memilih metode dan media belajar yang kira-kira akan memudahkan saya untuk menyerap ilmu (secara, emak-emak gini, ga zaman keles duduk manis #baca: ga mungkin duduk manis), memilah sumber-sumber belajar  yang relevan (alhamdulillah, sudah pula sebagian terkumpul saat membulatkan niat kembali ngubek buku pendidikan anak), merancang lingkungan tempat saya mengakses sumber belajar,cuss, dilaksanakan deh desain belajarnya, kemudia siap untuk dievaluasi di akhir periode pembelajaran pertama, apakah desain pembelajaran yang saya buat dapat membuat belajar menjadi mudah dan menyenangkan. Jika ya, maka tentu akan mudah mengaplikasikannya untuk anak-anak serta menularkannya pada ibu-ibu lain.
 


DESAIN PEMBELAJARAN ala Fratiwi Rachmaningtyas

LEMBAGA : UNIVERSITAS KEHIDUPAN
JURUSAN : ILMU PENDIDIKAN ANAK DAN PENGELOLAAN RUMAH TANGGA
MATA KULIAH : ILMU PENGASUHAN ANAK (BUNDA SAYANG)
KELAS / SEMESTER : NOL KILOMETER / I DESEMBER 2016- MEI 2017
ALOKASI WAKTU : 10 JAM PERHARI hingga tak terhingga

A. TUJUAN PEMBELAJARAN : Menjadi ibu yang mampu mendidik anak sesuai syariat Islam sehingga mampu menyiapkan generasi pejuang Islam yang sholih dan tangguh.  
                STANDAR KOMPETENSI : Mendidik sesuai syariat Islam
                KOMPETENSI DASAR :
1.       Mampu menerapkan pendidikan berlandaskan akidah Islam
2.       Mampu merumuskan pendidikan berbasis firah
3.       Mampu membuat standar periode pendidikan berdasarkan Psikologi Perkembangan Anak
INDIKATOR :
1.       Mengetahui pendidikan berlandaskan akidah Islam, pendidikan berbasis fitrah
2.       Dapat mempraktekkan teori pendidikan dalam pengasuhan anak sehari-hari
3.       Dapat membuat kolom perkembangan anak secara sederhana
4.       Mampu menjelaskan konsep pendidikan berlandaskan akidah Islam dan pendidikan berbasis fitrah

B. ANALISIS PEMBELAJARAN (BAHAN AJAR) : Pendidikan berlandaskan akidah Islam, Pendidikan berbasis Fitrah, Pendidikan dalam Psikologi Perkembangan Anak.

C. PENILAIAN KEMAMPUAN AWAL : mengetahui secara umum gambaran pendidikan berlandaskan akidah Islam, berbasis fitrah, memiliki checklist perkembangan anak meski belum terstruktur

D. STRATEGI PEMBELAJARAN :
1.       Membaca buku pendukung
2.       Menyimak video pengasuhan anak
3.       Mengikuti diskusi online grup yang relevan dengan ilmu pendidikan anak
4.       Mengobservasi perkembangan dan perjalanan pendidikan anak
5.       Mengikuti seminar atau pelatihan jika ada
6.       Mempraktekkan dalam keseharian pengasuhan anak

E. PENGELOLAAN KELAS : belajar dapat dilakukan online maupun offline

F. PEMBAGIAN WAKTU :
1.       Membaca buku : 30 menit perhari
2.       Menyimak video : seminggu 3 * 30 menit
3.       Diskusi online (memilah share yang berkaitan dengan pendidikan anak) : 30 menit perhari
4.       Observasi : kesiaapan anak belajar sesudah Maghrib, sesudah Ashar, sesudah Subuh dan waktu-waktu bersama ananda
5.       Praktek : sepanjang waktu bersama ananda

G. MEDIA BELAJAR :
1.       Buku-buku
2.       Grup WhatsApp
3.       You tube
4.       Google

H. EVALUASI :
1.       Penilaian suami apakah mampu menjelaskan konsep pendidikan berbasis akidah islam dan fitrah
2.       Apakah hasil print out standar pendidikan anak berdasarkan Psikologi Perkembangan sudah relevan
3.       Penilaian suami terhadap laporan perkembangan pendidikan dan pengasuhan anak serta keseharian ibu
4.       Apakah manajemen waktu belajar dan pengurusan rumah tangga serta aktivitas lain sudah dikelola dengan baik

I. ANALISIS UMPAN BALIK :

Berupa laporan kegiatan proses pembelajaran, apakah terdapat kelemahan dalam desain pembelajaran ini, apakah  desain pembelajaran ini sudah mampu menghantarkan pada tercapainya tujuan pembelajaran. Jika diperlukan dapat dilakukan modifikasi atau pengembangan desain.

No comments:

Post a Comment

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik