Mengabadikan cinta
Wuihh, dahsyat kali headline kita kali ini yak
moms. Sesuatu yang kita impikan tapi terlihat sulit untuk dicapai. Ya, karena
hukum alam, mother nature,
sunatullah, tak ada yang abadi, kecuali Pencipta kita.semua makhluk ciptaan
Allah akan melalui rangkaian siklus yang berujung pada akhirat. Ingatkah moms,
bahwa ada hari dimana kehidupan dunia dan alam semesta akan berakhir. Saat kita
berdiri tanpa mampu mengelak, berargumen, berdalih, menutupi, karena bahkan
anggota tubuh kita akan bercerita, mengurutkan apa saja yang harus kita
tanggung dan apa yang layak kita peroleh. Siapkah bunda? Menjemput akhir yang
diridhoi Allah? Sudahkah kita taat pada
apa yang Allah syariatkan?, ataukah kita termasuk yang memilah hukum Allah?
Yang mudah kita taati, yang tak sesuai kita “akali”, yang berat kita berujar
“belum siap”, yang benar kita anggap “fanatik”, dan yang berjuang istiqomah
dalam universitas kehidupan ini kita labeli ”radikal”(tampar pipi sendiri).
MasyaAllah, semoga mommies kece
seindonesia selalu berproses menuju taat dan istiqomah meraih ridho Allah tanpa
tebang pilih.
Siapa yang tak ingin wajah yang selalu muda, energi
yangselalu terbarukan (pertamina banget
ya) ,penghasilan yang selalu mengalir, ikatan kasih sayang terjalin selamanya, forever and ever, forever and more, ever
after deh pokoknya mah, beberapa
kali iri ketika berpapasan dengan “pasangan senior” dari beragam latar
belakang, selalu terukir doa bersama, semoga kelak mampu tetap beriringan
hingga super senior. Mengingat tujuan rumah tangga kami adalah bersama
berkumpul kelak di jannah nya adalah tujuan yang super abadi (hohoho) maka
insyaAllah disanalah tempat sepenuhnya beristirahat, bukan kematian akhir dari
perjalanan kehidupan, justru kematian adalah awal dari perjalanan panjang. Maka
benarlah berita Rasulullah, muslim yang paling cerdas adalah ia yang memikirkan
bagaimanakah kelak keadaannya di akhirat, juga bahwa dunia ini adalah tempat
persinggahan sesaat bagaikan seseorang yang mencelup ujung jarinya kedalam air.
Sungguh benar-benar sekejap. Maka abadinya cinta kami adalah ketika kelak
berkumpul kembali disurga, Aamiin ya Rabb.
Suami tercinta bukan tipe romantis yang syahdu memilah kata,
apalagi merdu bersenandung (diminta nyanyi aja udah salting), padahal katanya dulu beliau anak band, alhamdulillah insyaf yah
ciiin. Namun tentu tiap suami menyanyangi istrinya dengan cara mereka sendiri,
yang mungkin sebagian sulit ditangkap wanita yang sering mengaku kurang
diperhatikan (hihihi). Padahal ternyata nih
ibu-ibu, Rasulullah mengatakan bahwa jika saja beliau dapat memerintahkan
manusia untuk bersujud pada manusia lain, maka beliau akan memerintahkan
seorang istri bersujud pada suaminya dikarenakan banyaknya kebaikan yang
terdapat pada seorang suami, masyaAllah, begitu mulia posisi suami. Bahkan
dikabarkan ketika seorang wanita di dunia tidak memperlakukan suaminya dengan
baik maka wanita surga akan mencemooh wanita dunia, bahwa nanti para wanita
surga itu akan memperlakukan suami tersebut dengan keadaan yang jauh lebih
baik. Sungguh mulia aturan Islam, suami diwajibkan menafkahi dan menyayangi
istri lahir batin, sementara istri diperintahkan untuk mematuhi suaminya selama
tidak menyuruh menyekutukan Allah dan perbuatan melanggar syariat. Situasi yang
pas dengan fitrah manusia, menyenangkan dan menenangkan. So, buat yang belum nikah wajib nih
belajar apa saja kewajiban dan hak sebagai suami atau istri, agar tidak timpang
dalam berumah tangga (saya pun masih haruus banyak belajar).
Dalam perjalanan puluhan tahun pernikahan saya (hihihi, tua
amat kesan nya yah), tentu suasana rumah tangga melalui beragam musim, aneka
fase, tangga ujian, dan beragam pe er. Salah satunya menjaga suasana romantis
inih (suiit suiit), kali ini diajak
kembali menulis surat cinta (hahay).
Jaman jahiliyyah dulu mah kayaknya
saya beberapa kali nulis surat cinta buat doi,
jaman beranak sekian ini, paling pol lewat sms, atau telpon “penting” untuk
mengenag masa LDR (ehm,ehm). Karena ternyata sis, sms romantis, telpon
“penting” sekedar bilang “mmmmmwwwwhhh” dapat menghangatkan aura romantis dalam
hubungan suami istri (utamanya pasangan dekade macam kita orang, hehe), apalagi
surat cinta. Wahhhh, pasti seru yak,
agar senantiasa menjaga keutuhan rumah tangga, menghindari hal yang Allah benci
dan tentunya kelak diridhoi Allah. Karena keabadian cinta kita tak semata
terhenti di dunia, tapi kita petik bersama di akhirat. Bisa jadi, if we’re in luck, dapet bonus stages, deep hug dan sweet kisses from
beloved husband (ciee..ciee), atau penasaran dengan bonus lainnya?. Jadi, bunda, cobalah menulis surat cinta dalam media apapun untuk
suami tercinta ^^.
No comments:
Post a Comment