Sunday 17 January 2016

Alhamdulillah, yeaaayyy... aku hamil lagi !




Alhamdulillah, yeaayyy, aku hamil lagi !

Kurang lebih begitulah redaksi ekspresi rasa syukur setahun yang lalu. Kehamilan yang kami tunggu dua tahun terakhir, akhirnya terjadi juga. SubhanAllah rasa syukur tak terhingga kami panjatkan atas amanah mungil ini. Bagaimana tidak begitu bersyukur?, setelah program hamil anak perempuan selama setahun, dan belum berhasil (hehehe) tentu saya (sepertinya suami juga) merasa sedikit tertekan (salut dan doa kebaikan bagi pasangan yang belum melihat garis dua di strip test).

Dalam program hamil anak perempuan tersebut kami mendatangi dokter kandungan perempuan yang memberikan tabel apa yang harus dilakukan pasutri untuk memperoleh anak perempuan, makanan apa yang harus sering dikonsumsi, jenis minuman dan makanan apa yang dihindari. Kapan saat yang memungkinkan untuk terjadinya ovulasi yang diinginkan, hingga trik agar sel yang diinginkan saja yang mencapai sel telur.

Tumbuh dengan banyak kejadian tak terencana (jiahhh, alhamdulillah Allah always plan the best) tentunya membuat saya merasa tak nyaman dengan upaya perencanaan ini (haaa, dont think this at home moms!). Menyiapkan makanan tertentu, mengatur waktu bertemunya sel telur, menghitung masa subur seakurat mungkin terasa tak nyaman. Beberapa kali ke dokter kandungan, yang sering di sounding beliau adalah betapa “sulitnya merencanakan kehamilan anak perempuan”. Aihh... dokter perempuan yang katanya baik hati ini terlihat tak berempati bagiku (subjektif yaa moms!).

Well, setelah setahun berjalan, kami merasa tak cocok dengan program ini (gak gue banget deh, hohoho, aslinya emang orangnya gak disiplin). Sampai akhirnya kami menyepakati untuk lempeng aja deh kayak jalan tol, nothing too lose, its baby girl or baby boy doesnt really matter anymore ;). Yang penting hamil, titik. Maka mulailah kami enjoy saja berusaha “mendatangkan” kehamilan kali ini.

Disertai doa yang tak henti, sadaqah yang senantiasa diniatkan untuk kehadiran buah hati, kami menikmati hari-hari menanti. Setiap terlambat satu hari, dua hari, selalu tak sabar untuk mencoba apakah ia garis satu atau dua. Hehehe, ini nih, emak-emak. Giliran anaknya nongol, seringnya diomelin, giliran gak nongol dinanti-nanti. Jika suami memilih doa diberikan yang terbaik, maka saya berdoa jika Allah ridho, saya berharap dikaruniai putri yang sholihah, sehat, cerdas dan cantik (teteup).

Alhamdulillah, januari 2015 adalah haid terakhir. Yeayyyy... senangnya menjalar keseluruh tubuh. Saat itu, kami sedang diskusi pembayaran faktur bersama suami. Entah kenapa, hati yang gelisah karena terlambat selama lima hari segera memenuhi rasa penasaran. Garis dua berwarna merah muda di strip itu membuat senyum tak lepas dari wajah saya. Ketika suami diperlihatkan dua garis tipis tersebut, beliau langsung bertahmid, bersyukur dan tak lupa documented strip itu (hahaha, syukurlah beliau tak pernah mengupload gambar).


Serunya, tak berapa lama, feeling bumil nya langsung keluar. Yang tadinya beraktivitas normal, tetiba merasa lemah dan pengen rebahan . hehehehe, modus banget yah biar disayang suami. Saya langsung ditawarin mau jus apa, mau buah apa, mau makan siang apa, beli minuman bumil merk apa, kapan kontrol ke dokter. Alhamdulillah, syukur tak terhingga merasa nikmat hamil kembali. Semoga momies, bunda, dan ummahat semua yang sedang menanti buah hati (lagi) dikaruniakan keadaan yang terbaik. Aamiin.

No comments:

Post a Comment

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik